Berapa kali seminggu si kecil mampir ke resto fastfood? Atau dia tak mau makan jika bukan menu dari fastfood? Sebaiknya waspada, karena jika terlalu sering menyantap fastfood si kecil bisa beresiko terkena serangan stroke.
Begitu maraknya fastfood alias makanana cepat saji memang memudahkan sebagian orang yang punya kesibukan tinggi. Namun, untuk anak-anak yang dalam masa pertumbuhan hal ini justru berbahaya. Karena umumnya fastfood tidak dilengkapi dengan nutrisi cukup yang dibutuhkan oleh anak-anak yang masih dalam tahap pertumbuhan.
Yang paling berbahaya adalah kemungkinana terkena stroke pada usia dini jika anak-anak sudah akrab dengan fastfood dalam usia yang terlalu dini. Fastfood yang banyak dijual di pasaran biasanya mengandung kadar lemak, garam, dan kalori yang tinggi. Tidak cukup serat, vitamin, kalsium, protein dan mineral lainnya yang dibutuhkan dalam masa pertumbuhan.
src="http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js">
Penelitian yang dilakukan di Amerika menemukan kalau anak-anak usia 6 tahun yang sejak kecil sudah makan fastfood memiliki kecenderungan terkena stroke lebih besar karena umumnya mereka menderita obesitas. Tubuh mereka yang masih mengalami proses pertumbuhan dipaksa mencerna makanan dengan kandungan garam dan lemak yang tinggi.
Menurut penelitian ada sekitar 5.500 anak di bawah usia 16 tahun yang ada di sebagian besar rumah sakit di Inggris mengalami masalah obesitas sejak 5 tahun terakhir. Hal ini karena tingginya konsumsi fastfood pada anak-anak sejak usia dini. Iming-iming hadiah yang dicantumkan pada setiap iklan junkfood menambah tingginya tingkat konsumsi fastfood pada anak-anak.
Di Indonesia, tidak sedikit produsen fastfood yang memberikan iming-iming hadiah lucu dan menarik buat anak-anak. Namun kesigapan para orangtualah yang dituntut untuk berperan disini. Pastikan anak Anda tidak terlalu sering mengkonsumsi fastfood apalagi pada usia yang terbilang dini. Agar tumbuh kembang anak pun berlangsung normal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar