Seorang wanita pengusaha biji besi di Australia tinggal selangkah lagi didaulat menjadi wanita terkaya di seluruh dunia. Keuntungan di tiga proyek pertambangannya dikatakan akan melampaui beberapa perusahaan ternama di bidang ini.
Dilansir dari laman News.com.au, Jumat, 24 Juni 2011, Gina Rinehart, pemimpin perusahaan Hancock Prospecting di negeri kangguru akan menjadi penguasa di bidang pertambangan biji besi dunia. Menurut riset dari Citigroup, berbagai perusahaan Gina telah masuk ke dalam satu dari lima perusahaan tambang terbesar dunia.
Selain Hancock Prospecting, ke lima proyek itu dipegang oleh perusahaan BHP Billiton, Rio Tinto, Xstrata dan Anglo American. Berbagai perusahaan ini dimiliki oleh beberapa orang pemilik saham, namun Hancock Prospecting adalah milik Gina seorang. Sebagai pemilik saham tunggal, Gina diperkirakan akan meraup keuntungan yang luar biasa.
Tiga proyek pertambangan tersebut baru akan dimulai pada tahun 2013 dan 2014. Belum lagi dimulai, tiga proyek ini telah masuk dalam jajaran 10 proyek pertambangan terbesar dunia. Diperkirakan pertahunnya, pertambangan milik Gina ini akan menghasilkan puluhan juta ton biji besi.
Sebelumnya, wanita 57 tahun ini memang telah didapuk menjadi wanita pertama yang menempati posisi terkaya di Australia versi majalah Business Review Weekly (BRW) dengan jumlah kekayaan hingga AUS$10,3 miliar atau sekitar Rp92 triliun. Dengan proyek baru perusahaannya, Citigroup memastikan keuntungan proyek ini akan melejitkan Gina menjadi wanita terkaya di planet bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar