Nama besar Microsoft sulit dilepaskan dari sosok Bill Gates. Namun sayang, sang miliuner enggan kembali memegang tampuk pimpinan produsen software raksasa itu. Kursi panas CEO pun ditolaknya dengan tegas.
“Tidak, Pekerjaan penuh waktu saya hanya diperuntukkan untuk menjalankan yayasan ini,” tukasnya, kala ditanya Daily Mail soal kemungkinan Gates untuk kembali menjadi CEO Microsoft.
Gates saat ini memang masih tercatat sebagai Chairman Microsoft, namun hal itu rasanya lebih bersifat formalitas. Sebab aktivitas pendiri Microsoft ini bersama sang istri ternyata lebih banyak dihabiskan untuk menjalankan Bill & Mellinda Foundation.
src="http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js">
Aktivitas filantropi ini pun ditegaskan Gates akan terus mengisi sisa-sisa hidupnya, ketimbang kembali terjun ke dunia industri dengan mengambil alih posisi CEO dari tangan Steve Ballmer.
“Saya tetap campur tangan dengan Microsoft, tapi lebih bersifat paruh waktu. Inilah pekerjaanku sekarang,” tukas Gates, dikutip dari Slashgear, Selasa (14/6/2011).
Kursi CEO Microsoft sebelumnya menjadi panas setelah salah satu investor Microsoft menyerukan agar Steve Ballmer, CEO Microsoft saat ini, segera mundur dari posisinya. Ballmer dianggap sudah ‘ketinggalan zaman’.
Seruan itu disampaikan oleh David Einhorn, Hedge Fund Manager Greenlight Capital. Saat ini Greenlight merupakan salah satu investor saham Microsoft.
Saham Microsoft selama 10 tahun belakangan dianggap stagnan. Menurut Einhorn sekarang saatnya Ballmer lengser dan memberi kesempatan pada yang lain.
“Keberadaannya yang terus-menerus adalah awan mendung yang paling besar di atas saham Microsoft,” kata Einhorn, kala itu.
Ballmer menjabat CEO sejak tahun 2000 seiring bergesernya peran Bill Gates. Konon, menurut Reuters, cukup banyak suara sumbang yang mengkritik kepemimpinan Ballmer.
Greenlight saat ini memegang 9 juta lembar saham Microsoft atau sekitar 0,11 persen dari saham outstanding mereka.
Seberapa kredibel sosok Einhorn? Ia adalah salah satu yang pertamakali mengkritik adanya masalah di Lehman Brothers sebelum akhirnya bank investasi itu kolaps, yang kemudian disusul oleh krisis keuangan global.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar