Minggu, 20 Februari 2011

Google Luncurkan 29 Robot ke Bulan

Kompetisi robot penjelajah Bulan, Google Lunar X-Prize

segera dimulai. Sebanyak 29 robot dari 17 negara telah terpilih sebagai finalis dan akan segera dikirim ke permukaan Bulan untuk memperebutkan hadiah 30 juta dollar AS dari Google.

“Perlombaan ke Bulan dimulai secara resmi,” kata Peter Diamandis, Kepala Eksekutif X-Prize Foundation, seperti dilansir situs web BBC. Lomba tersebut diharapkan dapat mendorong pengembangan robot penjelajah dengan biaya murah.

Proses seleksi telah dimulai sejak lomba diumumkan tahun 2007 dan ditargetkan dapat menghasilkan pemenang tahun 2015. Robot pertama yang berhasil mendarat ke Bulan dan mengirim video ke Bumi selama bergerak 500 meter di permukaan Bulan akan keluar menjadi pemenang.

Peserta lomba ini berasal dari bermacam latar belakang, mulai dari perorangan, organisasi nonprofit, universitas, hingga kalangan industri. Beberapa tim telah menggandeng penyedia roket peluncuran ke Bulan untuk mengirimkan robotnya. Tentu kerja sama tersebut tidak dilakukan dengan inisiatif sendiri, melainkan atas dukungan penyelenggara.

Misalnya Astrobotic Technology dari Carnegie Mellon University yang telah menandatangani kontrak dengan SpaceX untuk menggunakan roket Falcon X. Tim gabungan Rusia dan India serta tim China juga akan mengirimkan sebuah roket bersama pada tahun 2013.

“Penemuan paling sukses dan revolusioner sering muncul dari tim yang kecil, tetapi berjiwa entrepreneur,” ujar Tiffany Montague, pejabat Google Space Initiative. Nah, tim mana yang akan keluar sebagai pemenang? Ikuti saja perkembangannya.

Facebook Jadi Nama Bayi Perempuan di Mesir

Seorang pemuda Mesir memberi nama anak perempuan pertamanya Facebook. Nama Facebook memang sedang naik daun di Mesir selama proses penggulingan Presiden Hosni Mubarak karena dianggap berjasa memobilisasi massa sebelum melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran di Tahrir Square.

Menurut berita yang dilansir surat kabar lokal Al Ahram dan dikutip situs web Tech Crunch, pemuda tersebut bernama Jamal Ibrahim dan berusia 20 tahunan. Anak perempuan pertamanya itu diberi nama Facebook Jamal Ibrahim.

Meski ada YouTube, Twitter, dan Google, yang turut mewarnai perjuangan rakyat Mesir untuk menggulingkan pemerintahan yang otoriter, Facebook yang paling populer. Sejumlah coretan grafiti di dinding menulis “Terima Kasih Facebook” untuk merayakan kemenangan rakyat Mesir.

Bahkan Wael Ghonim, staf Google di Mesir yang sempat ditangkap aparat keamanan selama protes berlangsung, secara khusus menyatakan terima kasih kepada pendiri Facebook Mark Zuckerberg saat wawancara dengan CNN. Ghonim menggunakan halaman di Facebook miliknya untuk menyatakan protes atas kebrutalan polisi yang menghadapi para pengunjuk rasa.

Facebook kini seperti menjadi pahlawan dan idola baru bagi rakyat Mesir. Saat ini diperkirakan ada sekitar 5 juta pengguna Facebook di negara tersebut dan terbesar di antara negara lain di Timur Tengah. Facebook juga mencatat kenaikan produktivitas pengguna dalam sebulan terakhir. Sejak unjuk rasa besar-besaran dimulai 25 Januari 2011, muncul 32.000 grup diskusi dan 14.000 pages dalam waktu dua minggu.

Kini, militer Mesir pun mulai menggunakan Facebook untuk menjalin komunikasi dengan rakyat, khususnya para pemuda yang melek teknologi. Menteri Dalam Negeri Mesir juga sudah memiliki sejumlah halaman khusus untuk memoles citranya kembali.